Jumat, 06 Maret 2020

Musik dan Kehidupan

vincentius yongky
Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi, hampa dan monoton karena musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi pikiran manusia sebagai pemeran cerita kehidupan. Musik tak sekedar memberikan efek hiburan, tetapi mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup untuk memberdayakan dan memaknai hidup. Mendengarkan musik, menghayati dan menikmatinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman. Efek inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi positif pada kondisi fisik dan psikis manusia, termasuk saya dan kita. Lalu apakah manfaat musik yang sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari ?


Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita dan penggunaannya sebagai terapi.


Pertama, musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh kita karena musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel, musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik. Dengan sistem kekebalaan yang lebih baik, tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.

Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak kita. Ritme internal yang dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta bisa mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita.
Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah dan mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan. Rangsangan ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran rileks, serta menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman dan optimis bahkan bahagia.
Keempat, musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi antarmanusia karena musik merupakan bahasa universal yang mampu memadukan perbedaan, menciptakan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Sejarah sering kali mencatatkan peran dan manfaat musik sebagai sarana pergaulan dan media komunikasi yang bisa dipahami semua orang, sekalipun kita tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa. Dalam kehidupan nyata sehari-hari pun, musik sering kali menjadi alat komunikasi dengan orang yang kita cintai, mewakili perasaan hati, ungkapan kerinduan bahkan kemarahan.
Berkaitan dengan manfaat musik tersebut,  jenis-jenis musik juga sangat mempengaruhi manfaat yang dirasakan setiap orang, khususnya bagi yang menjalani terapi musik. Bagi saya, mendengarkan atau bermain musik sendiri, sebenarnya bisa menjadi terapi, terutama ketika saya mengalami kejenuhan, bosan, bad mood alias bete. Musik bisa memunculkan kembali semangat dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna. Dengan musik, kita tidak saja mampu menghayati dan meresapi alunan nadanya, tetapi juga mampu memahami diri dan orang lain di sekitar kita, serta menghayati esensi hidup yang sebenarnya.

Kamis, 05 Maret 2020

Menengok Embung Umbul


Beberapa hari terakhir lini masa media sosial di Blitar cukup ramai dengan foto-foto Embung Umbul yang terletak di Dsn. Karangrejo, Ds. Karangrejo Kec. Garum, Kab. Blitar.

Cerita Tentang Embung Umbul


Embung Umbul ini dibangun dengan APBN dan selesai pada akhir tahun 2019 lalu. Tidak jauh dari embung umbul ini terdapat sebuah sumber mata air yang cukup besar dan digunakan oleh PDAM untuk menyuplai air di beberapa daerah di wilayah Blitar.


Saking besarnya sumber ini, dulu diyakini menjadi salah satu penyebab banjir di era kolonial. Sehingga pemerintah Belanda mendatangkan banyak truk yang mengangkut ijuk untuk menyumbat sumber mata air ini. Ini yang menyebabkan debit airnya bisa berkurang. Di kawasan ini juga yang menjadi hulu dari Sungai Abab.

Bahkan Wahyu yang merupakan Kamituo di Dsn. Karangrejo menceritakan salah satu mitos tentang sumber mata air tersebut. Ada sebuah batu besar yang konon merupakan jelmaan dari kepala ular yang sedang bertapa, sedangkan ekornya menjulur sampai ke Gunung Kelud. Bahkan saat pemasangan bronjong di sekitar sumber mata air, batu tersebut tidak diusik sama sekali dari tempat semula.

Pemanfaatan Embung Umbul


Embung Umbul ini dibangun untuk menampung air dari berbagai sumber mata air yang ada di wilayah Karangrejo, Blitar yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi sawah masyarakat setempat. Selain itu, belakangan embung ini juga menjadi destinasi wisata favorit masyarakat setempat yang ingin berenang. Namun disarankan untuk tetap membawa ban / pelampung untuk menjaga diri, mengingat kawasan ini bukanlah kawasan wisata. Meskipun begitu, memang ada rencana untuk membuat kawasan Embung Umbul ini menjadi sebuah destinasi wisata.

Setiap sore ada banyak masyarakat setempat yang mengunjungi Embung Umbul ini, namun pengunjung akan membludak ketika akhir pekan, jumlahnya bisa mencapai ratusan pengunjung. Padahal belum ada fasilitas apapun di Embung Umbul ini.

Cr: IB

Rabu, 04 Maret 2020

Tim Sugiono Ke Jogja

vincentius yongky

vincentius yongky

vincentius yongky
Membicarakan tentang Jogja berarti berbicara tentang romantikanya. Bagaimana kamu menikmati Malioboro dengan lesehannya di malam hari. Begitu juga asiknya bercerita bersama kawan seperjuangan sambil mendengar nyanyian pengamen di kawasan Code. Bahkan sekedar nongkrong di angkringan sampai larut malam pun akan menyisakan banyak kenangan. Dan amat sangat di sayangkan kami kesana tanpa membawa pasangan.

Minggu, 10 Maret 2019

Gunung Bromo Jawa Timur

vincentius yongky
Gunung Bromo, siapa yang tidak mengenal kepopuleran gunung berapi yang masih aktif ini. Gunung Bromo adalah gunung yang paling terkenal di Jawa Timur dengan kunjungan yang paling ramai setiap tahunnya.

Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 Meter dari atas permukaan laut dan berada dalam empat lingkup kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Kabupaten Malang. Keadaan alam gunung Bromo bertautan pula dengan lembah, ngarai, caldera atau lautan pasir dengan luas sekitar 10 Km. Gunung Bromo juga termasuk dalam satu kawasan Bromo Tengger Semeru National Park, dimana terdapat beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi seperti, Gunung Semeru, Gunung Tengger, Gunung Batok, beberapa danau dan Gunung Bromo sendiri. Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Gunung Bromo telah mengalami letusan dengan interval waktu yang teratur dalam 20 abad ini, yakni sekitar 30 tahun sekali. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974 dan kembali meletus di tahun 2010. Selain keindahan yang tersimpan di Gunung Bromo, Yadna Kasada atau Upacara Kasodo lah yang membuat Gunung Bromo menjadi tujuan destinasi utama setiap tahunnya. Upacara Kasodo digelar setiap tahun pada bulan purnama di bulan Desember atau January.

Asal muasal Upacara Kasodo ini bermula sejak abad ke-15 di mana diceritakan tentang seorang putri bernama Roro Anteng yang memimpin kerajaan Tengger dengan suaminya, Joko Seger. Pasangan ini tidak memiliki anak dan karena itu mereka berdoa dan memohon kepada dewa-dewa gunung untuk diberikan anak. Dari permohonan mereka, dewa memberi 24 anak dan mewajibkan bagi mereka untuk mengorbankan anak ke 25 mereka untuk dilempar kedalam gunung berapi. Permintaan dewa inipun dilaksanakan sehingga menjadi tradisi sampai saat ini. Rakyat Tengger melakukan upacara Kasada dengan melemparkan hasil bumi ke dalam kawah Bromo sebagai ucapan syukur atas panen yang diterima dan sebagai permohonan untuk panen yang lebih melimpah di musim selanjutnya.

Meskipun penuh dengan bahaya, terdapat beberapa penduduk setempat yang mengambil resiko dengan naik dan turun ke kawah dalam upaya untuk mengambil kembali barang yang dikorbankan yang diyakini bisa membawa keberuntungan.



Cr: www.eastjava.com

Senin, 20 Maret 2017

Sejarah Berdirinya Tugu Pahlawan Surabaya

Vinsentius Yongky
Mumpung lagi liburan di kota Surabaya, gak ada salahnya mampir ke salah satu monumen bersejarah yang ada di kota Pahlawan ini. yaa ,,, benar,, Monumen Tugu Pahlawan Surabaya.
VInsentius Yongky

Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah* Kota Surabaya. Tinggi Tugu Pahlawan ada yang mengatakan 45 yard (41,13 meter) lalu 40,50 meter, beberapa orang juga menyebutkan 41,15 meter. Berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan yang terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945.
Tugu Pahlawan terletak persis di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar, yang dulunya adalah Kantor Raad Van Justititie atau Gedung Pengadilan Tinggi pada masa penjajahan Belanda.
Tujuan pembangunan Tugu Pahlawan adalah tak lain untuk mengenang sejarah perjuangan Arek-arek Suroboyo sekaligus seluruh masayarakat Indonesia yang ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan dalam momen bersejarah 10 Nopember 1945 di Surabaya.

Pendiri Tugu Pahlawan
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia disebutkan Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Menurut Gatot Barnowo, monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno.
Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Surabaya, Doel Arnowo. Untuk perencanaan dan gambarnya diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara untuk pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.
Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1952.
Perjalanan menuju ke monumen ini tidaklah sulit, karena berada tepat di tengah kota Surabaya. Pada saat pertama kali masuk ke kawasan monumen bersejarah ini, Anda akan disambut dengan gerbang Candi Bentar dan juga sinyal tiga operator yang tersedia penuh yang siap untuk Anda gunakan, yang di antara lain Indosat, IM3 dan Axis. Sinyal ini tersedia penuh hingga sekitaran lapangan yang biasa digunakan untuk kegiatan upacara. Hingga masuk ke jalan utama Museum, kedua operator Indosat dan Axis masih menunjukkan kekuatan sinyalnya, sedangkan XL sudah mulai meredup satu dua bar sinyal.
Pada saat masuk ke dalam Museum, di lantai 1 Museum Monumen Tugu Pahlawan ini berisi tentang diorama Bung Tomo dan rekaman Bung Tomo pada saat mengorbankan semangat juang arek arek Suroboyo, semua operator kehilangan sinyalnya dan hanya meninggalkan pesan call emergency only. Anda hanya bisa melakukan pengecekan saldo pulsa Anda di dalam operator Anda, dan itu terkadang bisa dilaksanakan.
Beralih ke lantai dua yang tersimpan Diorama Statis I, II Koleksi Senjata, Koleksi Bung Tomo, Radio Bung Tomo, dan Lukisan, sinyal dari ketiga operator ini kembali menemukan sinyalnya. Sinyal ketiga operator ini kembali penuh di lantar ke 2 museum ini dan Anda kembali bisa melakukan panggilan dan mengirim pesan seperti biasanya.
Sesudahnya dari museum, Anda akan menemukan jalan keluar dari museum dan monumen ini dan Anda akan kembali disambut oleh ketiga sinyal dari ketiga operator tersebut dengan aktivitas penuh. Selebihnya di sekitar monumen, Anda tidak akan kembali sinyal dari ponsel Anda hingga Anda keluar di wilayah monumen Tugu Pahlawan Surabaya.