Senin, 20 Maret 2017

Filosofi Buku

Vinsentius Yongky
Buku adalah gudang ilmu,membaca adalah kuncinya.
Buku merupakan jendela Dunia.

Seorang Napoleon Hill (26 oktober 1883 - November 8, 1970) adalah seorang penulis Amerika yang merupakan salah satu produsen paling awal dari genre modern -keberhasilan sastra pibadi..karyanya yang paling terkenal , Think and Grow Rich , adalah salah satu buku terlaris sepanjang masa.

"Mengungkapkan bahwa drajat sebuah bansa , salah satunya ditentukan oleh media yang dibaca dan  minat baca bangsa itu sendiri."

Lebih tajam lagi bila qt menyimak ungkapan Andrias Harefa (Andrias Harefa dilahirkan di Curup, 6 September 1964. Drop Out dari Fakultas Hukum UGM, ia memulai karirnya sebagai jurnalis independen (1987-1989) dan kemudian sempat berkarir sebagai HRD Consultan dilingkungan Dale Carnegie Training Indonesia (1990-1998). Kemudian ia memutuska untuk mendidikasikan hidupnya dalam bidang pembelajaran , kepemimpinan ,dan kewirausahawan.),

"Bahwa masa depan suatu bangsa akan ditentukan oleh beberapa artikel yang ditulis setiap harinya di negara dimana bangsa itu berada, dan berapa buku yang diterbitkan dalam setahun."

Beberapa sifat buku yang patut menjadi alasan untuk kita memncintainya adalah 

Pertama, karena buku selalu up to date.Walaupun buku telah berumur puluhan tahun bahkan ratusan tahu, tapi buku selalu menyimpan informasi yang akurat sebagai media untuk mengetahui data peradaban yang ada saat itu.

Kedua, karena buku selalu kaya dengan imajinasi. Membayangkan apa yang tertulis dibuku membuat kita seperti membangun imajinasi versi pikiran kita sendiri. Mengajak diri kita untuk berkreasi dengan menenggelamkan diri dalam alur atau setting yang terdapat dalam buku. Itu menjadikan kita belajar untuk mengerti dunia lain yang sebelumnya tak pernah terpikir oleh kita.

Ketiga, dengan membaca buku dapat membuat kita tergerak untuk menulis.Mendeskripsikan sesuatu hal menurut kaca mata kita sendiri. Menulis membuat kita bebas menciptakan dunia yang ingin kita bangun. Kita bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan. Dan menulis adalah sarana yang paling efektif dalam mengungkapkan perasaan. Juga bisa menawarkan pemikiran baru kepada orang lain

Membaca adalah salah satu modal kita untuk semakin bisa mencintai ilmu.

Membaca tidak mengenal usia dan waktu. Tidak ada istilah berhenti untuk menggali ilmu. Seandainya kita diberitahukan bahwa besok akan mati,maka kita harus tetap terus belajar.

Kunci agar kita selalu mau belajar adalah jangan pernah mengagap diri kita selalu pintar. Angaplah diri kita selalu kurang.Sehingga kita akan selalu haus akan ilmu pengetahuan. Ingatlah bahwa setiap hari ilmu di dunia akan selalu bertambah dan berubah mengikuti perkembangan jaman....


Cr: http://bukuorbook.blogspot.co.id/2010/10/filosofi-buku.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar